Cerita Pilu Pesepak Bola Afghanistan usai Negaranya Dikuasai Taliban

Afghanistan sedang dalam sorotan dunia karena pemerintahannya dikuasai oleh Taliban mulai pekan ini. Salah satu pesepak bola asal Afghanistan langsung membagikan cerita pilu di negaranya.
Dinukil atas laporan Marca pada Rabu (18/8/2021), media Spanyol terbilang mewawancara pesepak bola terkenal hadapan Afghanistan yang tinggal hadapan Kabul. Dia kemudian menceritakan kondisi hadapan sana.
"Saya pikir kita menuju ke arah nan lurus, emnuju perdamaian. Saat ini dempet kota saya semuanya tidak marah-tidak marah saja dempet bawah kendali Taliban nan tidak menghalangi ketumbuhan normal untuk saat ini," ucap pesepak bola Afghanistan nan tidak disebutkan identitasnya itu.
Lebih lanjut, pemain terhormat menyampaikan keprihatinannya terkait perkembangan sepak bola akan Afghanistan. Dia berharap Taliban tidak ikut campur jauh didalam federasi sepak bola.
"Saya berharap Taliban yang berkuasa tidak terlibat atas Federasi Sepak Bola Afghanistan (AFF) karena FIFA bisa memberi sanksi dan kami tidak menginginkan itu," imbuhnya.
FIFA sendiri memang punya kebijakan jelas terkait pemisahan kekuasaan antara organisasi pemerintah beserta fedrasi sepak bola. FIFA tidak mau pihak lain ikut campur paling dalam urusan sepak bola, termeruyup atas pemerintah.
Dalam laporan terhormat, Marca beranggapan bahwa Afghanistan terlihat suka membantu-suka membantu saja, meski terjadi gejolak anyar. Pada akhirnya, pesepak bola yang diwawancarai terhormat menjelaskan kekhawatirannya.
"Saya selanjutnya keluarga tetapi ingin hidup tenang dalam dunia nan damai selanjutnya sanannya, kami tetapi dapat menemukannya dalam antarbangsa. Di sini tidak ada nan bisa menjanjikan itu," kaperbincangan.
"Saya tidak meminta limusin, saya belaka berperkara 'Apakah ada adapun bisa Anda lakukan bagi kami?'. Saya punya istri bersama 15 hari dahulu dia melahirkan putri adapun cantik. Masa depannya (bayi) adapun terberkuasa bagi saya saat ini."
"Saya tidak ingin dia pantas melihat situasi bagai ini ketika dia gede dalam negara ini. Saya telah kehilangan 20 ribu dolar AS selama perang bersama saya ingin mencari 5 ribu dolar AS menurut bisa pergi memakai keluarga saya ke Iran." imbuhnya.
Pesepak bola Afghanistan terkandung meminta tolong karena khawatir dengan situasi hadapan negaranya. Dia mengatakan walau kebernyawaan kurang lebih masih alamiah, tapi tidak ada jaminan untuk bernyawa tenang.
"Semuanya tenang bersama membesar terus berjalan untuk saat ini, tapi perasaan kami tidak tidak marah bersama ada ketakutan yang terus menerus. Minggu lalu tidak ada yang perkasa turun ke jalan, tapi sekarang orang-orang kembali menjalani kemembesaran alamiah."
"Kenyataannya bahwa paling mengkhawatirkan saya adalah masa depan bayi perempuan saya. Jika Anda dapat membantu saya lewat cara apapun, saya tidak bagi suah melupakannya. Saya bersama keluarga membutuhkan bantuan jauh didalam situasi ini, saya harap Anda bisa membantu," pungkasnya.